17 Oktober, 2008

Membuat Ebooks sendiri

Pada suatu sore disebuah warnet ada seorang anak yang kira – kira seumuran anak kelas 1 smp, terlihat mengetik katakunci pada mesin pencari.”gadis SMA bugil”,..search…bebeapa detik kemudian wajahnya tampak tersenyum(mungkin yang dicari ketemu) beberapa detik kemudian kembali mengetik, “film bokep terpanas”. Searh.. dan ketemu deh…download pun langsung dijalankandan yang pasti pulang sudah membawa oleh – oleh.

Apakah cerita diatas mewakili wajah pemanfaatan internet ditanah air? Sebuah pertanyaan yang sampai sekarang tetap menghantui para orang tua, jika harus melepas anaknya pergi kewarnet.memang cukut beralasan siapapun orang tua itu, tentu menginginkan hal baik bagi anal anaknya, apakah dia seorang polisi, atau kenek metro mini… apakah dia seorang pejabat atau seorang kuli, apakah dia seorang politisi atau (maaf) seorang mucikari, semuanya sama tidak ingin anaknya terjerumus kedalam hal yang negative.

Pada era yang sangat terbuka seperti sekarang ini, informasi sangat mudah sekali didapatkan, melalui media majalah, Koran, radio, televise dan juga Internet.dan kali ini penulis ingin membicarakan tentang media internet yang saat ini sedang tren dimasyarakat.

Barangkali benar ungkapan yang pernah penulis dengar bahwa:”seandainya Arisoteles (seorang filsuf yang mashur pada zamannya) dihidupkan kembali, setelah melihat keadaan sekarang dia akan kaget (shok) dan meninggal kembali, karena terkejut melihat kemajuan tehnologi yang ada sekarang”. Betapa tidak dengan kotak kecil yang bernama komputer, yang terhubung ke jaringan. Informasi apapun dapat diakses, entah positif atau negative…

Lho…ini kok muter ya….gak nyambung sama judul…! Alah biarin lah.. namanya juga bukan jurnalis, pokoknya…!, lho.. kok pokoknya….!he..he…he..intinya gini dengan adanya internet yang diibaratkan sebuah pisau bermata dua itu tadi, yang bisa bermanfaat dan juga berefek negatif itu, trus usaha apa yang bisa kita lakukan agar “internet bisa bermakna positf”? menurut penulis hal yang lebih rasional agar image internet positif adalah mengisi belantara internet dengan materi yang positif.

Selanjutnya pertanyaan yang muncul adalah siapa yang harus melakukannya? “Mengapa tidak kita mulai dari diri kita”! Apa itu mungkin, saya kan bukan seorang penulis dan saya merasa tidak cukup pandai! “Mengapa tidak mungkin jika anda menjadi seorang penulis sekaligus seorang penerbit”, setiap orang memiliki kelebihannya sendiri yang belum tentu dimiliki oleh orang lain, seperti yu Painem yang sangat pandai sekali dalam membuat rujak ulek dan semur jengkol, lik Mardi yang sangat mahir sekali membuat sangkar perkutut, dhe Dasio yang pinter sekali merawat kambing Etawa.mengapa kepandaian, kemahiran dan jurus – jurus mereka tidak kita tuangkan catatan yang kemudian dibukukan, sehingga anak cucu kita masih bisa mempelajarinya.

Elektronic books (Ebooks) adalah alternative yang baik untuk berbagi ilmu kita, berikut adalah kelebihan Elektronoc books:

1. Biaya membuatnya relative murah karena tidak memerlukan media kertas dan tinta.

2. Tidak memerlukan penerbit untuk mendistribusikannya, sehingga tidak perlu takut ditulak penerbit.

3. Karena berbentuk file maka tidak rawan rusak karena robek atau terbakar.

4. Ringan dibawa kemana mana.

5. Mudah memperbanyak karena tinggal copy paste.

Elektronik books ada berbagai macam bentuk, tapi kebanyakan berformat PDF, karena file ini sangat ringan dan sangat compatible. Bagaimana…! sudahkah anda bukukan ilmu dan ketrampilan anda? Cepat cepat bukukan saja sebelum anda lupa dengan ilmu anda, convert dokumen yang anda buat kedalam format PDF(pakai saja program CIBbrewer yang ada disamping kanan) .berbagilah ilmu dengan sesama dengan mengapload keinternet Ebooks anda.kalau diatas ada “klik dapat rupiah”… maka yang akan anda lakukan menjadikan “klik dapat pahala” selamat berkarya jadikan anak Indonesia kaya(pegetahuan, ketrampilan dan ilmu) viva IT Indonesia.

Special thank buat “majalah chip”


SENANDUNG HATI TERIRIS

Kadang aku merasa capek dalam perjalanan hidup ini..
Letih..
Lelah..
Gundah…
Mendekap penantian yang tak berujung….

Ya… allah….

Tunjukkan dimana labuhan hatiku…..
Tempat dimana nafas ini tertambat….
Tempat dimana kata ini terucap..
Tempat melepas penatku…
dalam meniti hari…..
Tempat merajut nyata menyibak mimpi……

Mengapa kau cipta hati…….
tanpa sebuah raga..
Kau untai putri…..
tanpa sebuah cinta……
Apakah.. kebahagiaan bagi diriku adalah maya…..